BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Labu kuning merupakan salah satu tanaman yang berasal
dari famili curcubitaceae (sulur – suluran) yang berasal dari Ambon.Labu kuning
terdapat beragam manfaat tersendiri yaitu sebagai penawar racun dan cacing
pita, kaya antioksidan labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya
vitamin A dan C, mineral, sertakarbohidrat. Daging buahnya pun mengandung
antioksidan sebagai penangkal berbagai jeniskanker. Selain itu, cara tumbuhnya
juga mudah. Labu kuning jarang terserang penyakit seperti tanaman musiman
lainnya. Dan waktu berbuah tidak begitu lama. Harga relatif mahal.
Sedangkan lahan pada daerah tersebut mempunyai potensi
yang cocok untuk penanaman labu. Daerah tersebut mempunyai kelebihan antara
lain : Tinggi pegunungan maksimal sekitar 1490 dpl yang merupakan syarat tumbuh
labu.Dan mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi karena sebagian besar
lahan tersebut berupa rerumputan. Kekurangan pada lahan tersebut ialah sumber
air yang sulit dicari. Padahal keberadaan sumber air sangatlah diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman selama masa perkecambahan terutama. Dan para pembudidaya
harus menggunakan air hujan yang ditampung atau PDAM untuk mengairi labu pada
saat musim kemarau.
Sayangnya, pembudidayaan labu kuning kurang diminati.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran betapa pentingnya labu kuning.
Padahal, pembudidayaan labu kuning sangatlah penting karena terdapat bermacam
manfaat yang kita dapat. Oleh karena itu apabila kita ingin mendapat keuntungan
yang banyak, marilah kita belajar membudidayakan labu kuning. Selain itu kita
pelajari labu kuning secara detail.
1.2
Tujuan
1.2.1 Untuk
memaparkan seberapa besar potensi labu kuning untuk tumbuh pada daerah tersebut
1.2.2 Untuk
memaparkan cara membudidayakan labu kuning
1.2.3 Untuk
memaparkan syarat tumbuh labu kuning
1.3
Manfaat
1.3.1 Kita
dapat memaparkan seberapa besar potensi labu kuning untuk tumbuh pada daerah
tersebu
1.3.2 Kita
dapat memaparkan cara membudidayakan labu kuning
1.3.3 Kita
dapat memaparkan syarat tumbuh labu kuning
BAB II
Tinjauan
Pustaka
2.1 Botani dan
Syarat Tumbuh
2.1.1 Botani
- Morfologi daun :
- Tepi daun
: Bergerigi
- Daging
daun : tipis
- Tulang
daun : menjari
- Ujung
daun : runcing
- pangkal
daun : berlekuk
- permukaan
daun : berbulu kasar
- Bentuk
batang :bulat beralur
- Bentuk
akar : serabut
- Alat
perkembangbiakan : bunga dengan penyerbukan silang
- Buah :
berbentuk lonjong, bundar
- Biji
:berkeping satu
- Bunga :
berwarna kuning, terdiri dari bunga jantan dan betina
2.1.2 Syarat Tumbuh
Labu kuning tumbuh baik di daerah tropis dari dataran
rendah hingga 1500 m dpl. Beradaptasi dengan baik pada kondisi hangat dengan
temperatur 18-27 °C. Namun tanaman ini cukup sensitif terhadap lama penyinaran
yang dapat mempengaruhi perbandingan antara jumlah bunga betina dan jantan. PH
tanah yang dibutuhkan sekitar 5,5 – 6,8. Radiasi matahari yabg diperlukan
sekitar 30 %.
2.2 Kesesuaian Lahan
Peruntukkan lahan sebelumnya biasanya digunakan untuk
lahan kosong dan jarang ditanami untuk tanaman pangan. Biasanya berupa tanaman
rumput yang pendek.Tetapi ada juga yang bekas lahan yang dipergunakan untuk
tanaman pangan seperti jagung dan tanaman kering lainnya. Sehingga pada waktu
musim hujan tiba cocok untuk penanaman labu. Karena air melimpah dan mendukung
untuk pertumbuhan biji.
Sifat fisik dan kimia tanah yang sesuai, mulai dari
struktur tanah ialah liat gembur berpasir, liat gembur berorganik tinggi. Jenis
tanah dapat berupa gambut yang diberi kapur dan tanah bris berorganik tinggi.
Dan penanaman di tanah rata mestilah mempunyai saliran yang baik. Di
kawasan yang mempunyai paras air yang tinggi penanaman hendaklah dibuat di atas
batas. Sifat kimia tanah, mempunyai pH yang paling sesuai antara 5.5 –
6.8.Untuk tanah mineral memerlukan kapur sebanyak 3-5 tan sehektar manakala
tanah gambut memerlukan 3 – 7.5 tan sehektar.
2.3 Kesesuaian
Iklim
Iklim yang dibutuhkan untuk penanaman labu kuning
ialah iklim tropis dengan curah hujan rata – rata 500-2500mm per tahun, dengan
kelembaban 60 -90 %.Jumlah bulan basah 8 dan bulan kering 4. Radiasi matahari
30 %.
2.4 Rencana
Budidaya
Pemilihan benih dilakuakan pada saat panen.Dipilih
labu yang sekiranya bagus untuk ditanam kembali. Caranya dengan mengambil biji
dari buah kemudian biji dikeringkan. Setelah kering biji direndah dalam air,
biji yang tenggelam ialah yang bagus karena menunjukkan kepadatan biji. Cara
penanamannya dengan memasukkan biji ke dalam lubang yang telah digali.
Penyiapan lahan dilakukan dengan membuat lubang,
Setiap tanaman labu memebutuhkan satu lubang penanaman dengan diameter 25 cm
dan dalamya 20 cm.Setiap lubang tanaman harus diisi dengan pupuk kandang atau
kompos sebanyak 5 kg. kompos atau pupuk kandang itu harus dicampur dengan tanah
galian sehingga menjadi gundukan kecil.Seminggu setelah lubang tanaman itu
dibuat, maka disetiap gundukan tanah dan pupuk itu dibenamkan 2 biji bibit
labu. Bijii-biji labu itu ditanam, harus ditaburi dengan abu sekam atau dapur
sebagai penolak hama bekicot dan cacing.Pemakaian abu dapur dilakukan sampai
tanaman tumbuh setinggi 25 cm.
(Sani A, 2012)
Penanaman dilakukan dengan cara menanam dua biji benih
selubang terus ke batas. Kambus sedalam 1-2 cm dengan tanah. Jarak
tanaman ialah 1.2 m dalam baris dan 2.4 m antara baris. Apabila pokok
sudah tumbuh di peringkat 2 helai daun benar yaitu 7-10 hari lepas tanam,
tinggalkan sepokok selubang. Dengan jarak ini menghasilkan 3400 pokok
sehektar.
(Jabatanpertanianperak,2010)
Estimasi produksi berat buah labu kuning dapat
mencapai ± 4 kg, bahkan jenis Cucurbita moschata dapat mencapai berat hi ngga ±
20 kg. Buah labu kuning sudah dapat dipanen pada umur 3 — 4 bulan, sementara
dari jenis hibrida dapat dipanen pada umur 90 hari.Panen buah labu kuning
dilakukan terus menerus dengan interval 2-3 kali per minggu.Dengan penanaman
secara monokultur, tiap hektar lahan dengan kisaran 5000 tanaman mampu menghasilkan
buah sekitar 50 ton per musim.
(Santi Novitasari, 2012)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat,
Bahan, dan Fungsi
Alat :
- Cangkul untuk mencangkul
tanah
- Tugal untuk melubangi tanah pada
saat melakukan penanaman dengan biji
- Bajak untuk membajak tanah
- Sabit untuk menyiangi rumput
- Wadah pupuk untuk tempat pupuk
- Diesel untuk pengairan bila
tidak ada air hujan
Bahan :
- Biji labu kuning sebagai
perlakuan
- Pupuk untuk memupuk labu kuning
- Air untuk
mengairi labu kuning
3.2
Cara kerja
a) Siapkan alat dan
bahan
b) Olah tanahnya
terlebih dahulu dengan menggunakan bajak modern atau tradisional
c) Apabila tanah terlalu
asam berikan kapur agar sedikit basa
d) Beri air pada lahan bila
tidak ada air hujan atau kekeringan dengan menggunakan diesel
e) Lubangi tanah dengan
tugal dan masukkan biji kabu kuning satu persatu kemudian tutup tanahnya agar
biji tidak dimakan semut
f) Tunggu sampai
labu kuning tumbuh
g) Apabila tanaman sudah
tumbuh berilah pupuk, ukuran pupuk yang sesuai dengan kebutuhan
h) Siram tanaman setiap
saat untuk merawatnya, apabila sudah turun hujan tidak perlu diairi mrnggunakan
irigasi diesel
i) Jika
sudah masa berbuah lakukan perawatan secara terus-menurus, seperti menyiangi
rumputnya
j) Ketika
waktu panen, panenlah dengan hati-hati agar labu kuning tidak rusak
k) Setelah dipetik
kemudian disimpan dan dikemas untuk dijual ke pasar
BAB IV
PEMBAHASAN
Iklim Kabupaten Blitar termasuk tipe C.3
apabiladilihatdarirata-ratacurahhujandanbulan bulan tahun kalender selama Tahun
2007. Perubahanlain. Mengikutiperubahan putaran dua iklim yaitu musim
penghujandanmusimkemarau.Satukenyataan yang dapat kita lihat sampai saat ini,
bahwa betapapun
KabupatenBlitarsebagaidaerahyangkecildengansegalapotensialam,gografisdaniklimserta
kualitas sumberdayamanusiayang sedang ternyata telah
mamputampilkedepandalamkeberhasilanpembangunan.
(Purnomo Edi S, 2010)
Dengan iklim C3 tanaman yang dominan ialah padi dan
palawija. Meskipun demikian kita dapat membudidayakan tanaman lain yang diluar
tipe C3 yaitu tanaman buah-buahan seperti labu. Labu dapat dibudidayakan pada
daerah ini karena labu cocok dibudidayakan pada daerah pegunungan dengan tipe
tanah yang memiliki bahan organik yang tinggi. Selain hal tersebut
bagianselatanKabupaten Blitar (yang dipisahkan oleh Sungai Brantas) dikenal
sebagai penghasil kaolin dan dilintasi oleh pegunungan kapur selatan yang
merupakan daerah yang tinggi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman labu kuning merupakan tanaman yang mempunyai
ciri-ciri tepi daun bergerigi, daging daun tipis, tulang daun menjari,
ujung daun runcing , pangkal daun berlekuk, permukaan daun
berbulu kasar. Bentuk batang bulat beralur, bentuk akar serabut.
Alat perkembangbiakan bunga dengan penyerbukan silang. Buah
berbentuk lonjong dan bundar. Biji berkeping satudengan bunga berwarna kuning,
terdiri dari bunga jantan dan betina.
Labu kuning tumbuh baik di daerah tropis dari dataran
rendah hingga 1500 m dpl. Labu kuning memerlukan suhu 18-27 °C. PH tanah yang
dibutuhkan sekitar 5,5 – 6,8. Radiasi matahari yabg diperlukan sekitar 30 %.
Jenis tanah dapat berupa gambut yang diberi kapur dan tanah bris berorganik
tinggi. Iklim yang dibutuhkan untuk penanaman labu kuning ialah iklim tropis
dengan curah hujan rata – rata 500-2500mm per tahun, dengan kelembaban 60 -90
%.
Cara budidaya dilakukan dengan pemilihan biji yang
baik, kemudian menanamnya pada tanah yang telah dilubangi. Penanaman dilakukan
dengan cara menanam dua biji benih selubang terus ke batas. Jarak tanaman
ialah 1.2 m dalam baris dan 2.4 m antara baris. Buah labu kuning sudah
dapat dipanen pada umur 3 — 4 bulan, sementara dari jenis hibrida dapat dipanen
pada umur 90 hari.
5.2 Kritik dan
Saran
Kritik : sebaiknya dalam berbudidaya labu kuning
dilakukan didaerah yang cocok dengan kondisi iklim dan cuaca.
Saran : agar menghasilkan panen yang maksimal kita
harus melakukan perawatan dengan baik dari cara penanaman hingga pemanenan.
Daftar Pustaka
Diakses pada 01 2013
Dinas Pertanian perak.2010. Budidaya Labu Kuning.
http://budidayatanaman.wordpress.com. Diakses pada 19-03-2012
Kirana, Rinda, Gaswanto, Redy dan M. Hidayat,
Iteu.2009. Budidaya Dan Produksi Benih Labu Kuning.http://hortikultura.litbang.deptan.go.id
Noviasari, Santi.2012. Labu Kuning Kaya Gizi.Fakultas
Teknologi Pertanian Istitut Teknologi Pertanian Bogor.
Tjitrosoepomo, Gembong.2009.Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press
S, Punomo Edi.2010.Jurnal pertanian Mapeta: Kesesuaian
Lahan Kabupaten Blitar (vol.12) (halm:72-144).
DAFTAR ISI
1.
Latar Belakang
2.
Tujuan
3.
Manfaat
BAB II
1.
Botani dan Syarat Tumbuh
2.
Kesesuaian Lahan
3.
Kesesuaian Iklim
4.
Rencaba Budidaya
BAB III
1.
Alat, Bahan, Dan Fungsi
2.
Cara Kerja
BAB IV
1.
Pembahasan
BAB V
1.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar