Minggu, 26 Januari 2014

BUDIDAYA TANAMAN LABU


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Labu kuning merupakan salah satu tanaman yang berasal dari famili curcubitaceae (sulur – suluran) yang berasal dari Ambon.Labu kuning terdapat beragam manfaat tersendiri yaitu sebagai penawar racun dan cacing pita, kaya antioksidan labu kuning atau waluh merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, sertakarbohidrat. Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jeniskanker. Selain itu, cara tumbuhnya juga mudah. Labu kuning jarang terserang penyakit seperti  tanaman musiman lainnya. Dan waktu berbuah tidak begitu lama. Harga relatif mahal.
Sedangkan lahan pada daerah tersebut mempunyai potensi yang cocok untuk penanaman labu. Daerah tersebut mempunyai kelebihan antara lain : Tinggi pegunungan maksimal sekitar 1490 dpl yang merupakan syarat tumbuh labu.Dan mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi karena sebagian besar lahan tersebut berupa rerumputan. Kekurangan pada lahan tersebut ialah sumber air yang sulit dicari. Padahal keberadaan sumber air sangatlah diperlukan untuk pertumbuhan tanaman selama masa perkecambahan terutama. Dan para pembudidaya harus menggunakan air hujan yang ditampung atau PDAM untuk mengairi labu pada saat musim kemarau.
Sayangnya, pembudidayaan labu kuning kurang diminati. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran betapa pentingnya labu kuning. Padahal, pembudidayaan labu kuning sangatlah penting karena terdapat bermacam manfaat yang kita dapat. Oleh karena itu apabila kita ingin mendapat keuntungan yang banyak, marilah kita belajar membudidayakan labu kuning. Selain itu kita pelajari labu kuning secara detail.
1.2  Tujuan
1.2.1        Untuk memaparkan seberapa besar potensi labu kuning untuk tumbuh pada daerah tersebut
1.2.2        Untuk memaparkan cara membudidayakan labu kuning
1.2.3        Untuk memaparkan syarat tumbuh labu kuning
1.3  Manfaat
1.3.1        Kita dapat memaparkan seberapa besar potensi labu kuning untuk tumbuh pada daerah tersebu
1.3.2        Kita dapat memaparkan cara membudidayakan labu kuning
1.3.3        Kita dapat memaparkan syarat tumbuh labu kuning









BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Botani dan Syarat Tumbuh
2.1.1 Botani
  1. Morfologi  daun :
    1. Tepi daun : Bergerigi
    2. Daging daun : tipis
    3. Tulang daun : menjari
    4. Ujung daun : runcing
    5. pangkal daun : berlekuk
    6. permukaan daun : berbulu kasar
    7. Bentuk batang :bulat beralur
    8. Bentuk akar : serabut
    9. Alat perkembangbiakan : bunga dengan penyerbukan silang
    10. Buah : berbentuk lonjong, bundar
    11. Biji :berkeping satu
    12. Bunga : berwarna kuning, terdiri dari bunga jantan dan betina
2.1.2 Syarat Tumbuh
Labu kuning tumbuh baik di daerah tropis dari dataran rendah hingga 1500 m dpl. Beradaptasi dengan baik pada kondisi hangat dengan temperatur 18-27 °C. Namun tanaman ini cukup sensitif terhadap lama penyinaran yang dapat mempengaruhi perbandingan antara jumlah bunga betina dan jantan. PH tanah yang dibutuhkan sekitar 5,5 – 6,8. Radiasi matahari yabg diperlukan sekitar 30 %.



2.2 Kesesuaian Lahan
Peruntukkan lahan sebelumnya biasanya digunakan untuk lahan kosong dan jarang ditanami untuk tanaman pangan. Biasanya berupa tanaman rumput yang pendek.Tetapi ada juga yang bekas lahan yang dipergunakan untuk tanaman pangan seperti jagung dan tanaman kering lainnya. Sehingga pada waktu musim hujan tiba cocok untuk penanaman labu. Karena air melimpah dan mendukung untuk pertumbuhan biji.
Sifat fisik dan kimia tanah yang sesuai, mulai dari struktur tanah ialah liat gembur berpasir, liat gembur berorganik tinggi. Jenis tanah dapat berupa gambut yang diberi kapur dan tanah bris berorganik tinggi. Dan penanaman di tanah rata mestilah mempunyai saliran yang baik.  Di kawasan yang mempunyai paras air yang tinggi penanaman hendaklah dibuat di atas batas. Sifat kimia tanah, mempunyai pH yang paling sesuai antara 5.5 – 6.8.Untuk tanah mineral memerlukan kapur sebanyak 3-5 tan sehektar manakala tanah gambut memerlukan 3 – 7.5 tan sehektar. 
2.3 Kesesuaian Iklim
Iklim yang dibutuhkan untuk penanaman labu kuning ialah iklim tropis dengan curah hujan rata – rata 500-2500mm per tahun, dengan kelembaban 60 -90 %.Jumlah bulan basah 8 dan bulan kering 4. Radiasi matahari 30 %.
2.4 Rencana Budidaya
            Pemilihan benih dilakuakan pada saat panen.Dipilih labu yang sekiranya bagus untuk ditanam kembali. Caranya dengan mengambil biji dari buah kemudian biji dikeringkan. Setelah kering biji direndah dalam air, biji yang tenggelam ialah yang bagus karena menunjukkan kepadatan biji. Cara penanamannya dengan memasukkan biji ke dalam lubang yang telah digali.
Penyiapan lahan dilakukan dengan membuat lubang, Setiap tanaman labu memebutuhkan satu lubang penanaman dengan diameter 25 cm dan dalamya 20 cm.Setiap lubang tanaman harus diisi dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg. kompos atau pupuk kandang itu harus dicampur dengan tanah galian sehingga menjadi gundukan kecil.Seminggu setelah lubang tanaman itu dibuat, maka disetiap gundukan tanah dan pupuk itu dibenamkan 2 biji bibit labu. Bijii-biji labu itu ditanam, harus ditaburi dengan abu sekam atau dapur sebagai penolak hama bekicot dan cacing.Pemakaian abu dapur dilakukan sampai tanaman tumbuh setinggi 25 cm.
                                                                                    (Sani A, 2012)
Penanaman dilakukan dengan cara menanam dua biji benih selubang terus ke batas.  Kambus sedalam 1-2 cm dengan tanah.  Jarak tanaman ialah 1.2 m dalam baris dan 2.4 m antara baris.  Apabila pokok sudah tumbuh di peringkat 2 helai daun benar yaitu 7-10 hari lepas tanam, tinggalkan sepokok selubang.  Dengan jarak ini menghasilkan 3400 pokok sehektar.
                                                (Jabatanpertanianperak,2010)
Estimasi produksi berat buah labu kuning dapat mencapai ± 4 kg, bahkan jenis Cucurbita moschata dapat mencapai berat hi ngga ± 20 kg. Buah labu kuning sudah dapat dipanen pada umur 3 — 4 bulan, sementara dari jenis hibrida dapat dipanen pada umur 90 hari.Panen buah labu kuning dilakukan terus menerus dengan interval 2-3 kali per minggu.Dengan penanaman secara monokultur, tiap hektar lahan dengan kisaran 5000 tanaman mampu menghasilkan buah sekitar 50 ton per musim.
                                                                        (Santi Novitasari, 2012)


BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat, Bahan, dan Fungsi
Alat :
  1.  Cangkul untuk mencangkul tanah
  2. Tugal untuk melubangi tanah pada saat melakukan penanaman dengan biji
  3. Bajak untuk membajak tanah
  4. Sabit untuk menyiangi rumput
  5. Wadah pupuk untuk tempat pupuk
  6. Diesel untuk pengairan bila tidak ada air hujan
Bahan :
  1. Biji labu kuning sebagai perlakuan
  2. Pupuk untuk memupuk labu kuning
    1. Air untuk mengairi labu kuning
3.2              Cara kerja
a)      Siapkan alat dan bahan
b)      Olah tanahnya terlebih dahulu dengan menggunakan bajak modern atau tradisional
c)      Apabila tanah terlalu asam berikan kapur agar sedikit basa
d)     Beri air pada lahan bila tidak ada air hujan atau kekeringan dengan menggunakan diesel
e)      Lubangi tanah dengan tugal dan masukkan biji kabu kuning satu persatu kemudian tutup tanahnya agar biji tidak dimakan semut
f)       Tunggu sampai labu kuning tumbuh
g)      Apabila tanaman sudah tumbuh berilah pupuk, ukuran pupuk yang sesuai dengan kebutuhan
h)      Siram tanaman setiap saat untuk merawatnya, apabila sudah turun hujan tidak perlu diairi mrnggunakan irigasi diesel
i)        Jika sudah masa berbuah lakukan perawatan secara terus-menurus, seperti menyiangi rumputnya
j)        Ketika waktu panen, panenlah dengan hati-hati agar labu kuning tidak rusak
k)      Setelah dipetik kemudian disimpan dan dikemas untuk dijual ke pasar









BAB IV
PEMBAHASAN
Iklim Kabupaten Blitar termasuk tipe C.3 apabiladilihatdarirata-ratacurahhujandanbulan bulan tahun kalender selama Tahun 2007. Perubahanlain. Mengikutiperubahan putaran dua iklim yaitu musim penghujandanmusimkemarau.Satukenyataan yang dapat kita lihat sampai saat ini, bahwa betapapun KabupatenBlitarsebagaidaerahyangkecildengansegalapotensialam,gografisdaniklimserta kualitas sumberdayamanusiayang sedang ternyata telah mamputampilkedepandalamkeberhasilanpembangunan.
                                                                           (Purnomo Edi S, 2010)
Dengan iklim C3 tanaman yang dominan ialah padi dan palawija. Meskipun demikian kita dapat membudidayakan tanaman lain yang diluar tipe C3 yaitu tanaman buah-buahan seperti labu. Labu dapat dibudidayakan pada daerah ini karena labu cocok dibudidayakan pada daerah pegunungan dengan tipe tanah yang memiliki bahan organik yang tinggi. Selain hal tersebut bagianselatanKabupaten Blitar (yang dipisahkan oleh Sungai Brantas) dikenal sebagai penghasil kaolin dan dilintasi oleh  pegunungan kapur selatan yang merupakan daerah yang tinggi.





BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman labu kuning merupakan tanaman yang mempunyai ciri-ciri  tepi daun bergerigi, daging daun tipis, tulang daun menjari, ujung daun  runcing , pangkal daun  berlekuk, permukaan daun  berbulu kasar. Bentuk batang  bulat beralur, bentuk akar  serabut. Alat perkembangbiakan  bunga dengan penyerbukan silang. Buah  berbentuk lonjong dan bundar. Biji berkeping satudengan bunga berwarna kuning, terdiri dari bunga jantan dan betina.
Labu kuning tumbuh baik di daerah tropis dari dataran rendah hingga 1500 m dpl. Labu kuning memerlukan suhu 18-27 °C. PH tanah yang dibutuhkan sekitar 5,5 – 6,8. Radiasi matahari yabg diperlukan sekitar 30 %. Jenis tanah dapat berupa gambut yang diberi kapur dan tanah bris berorganik tinggi. Iklim yang dibutuhkan untuk penanaman labu kuning ialah iklim tropis dengan curah hujan rata – rata 500-2500mm per tahun, dengan kelembaban 60 -90 %.
Cara budidaya dilakukan dengan pemilihan biji yang baik, kemudian menanamnya pada tanah yang telah dilubangi. Penanaman dilakukan dengan cara menanam dua biji benih selubang terus ke batas. Jarak tanaman ialah 1.2 m dalam baris dan 2.4 m antara baris.  Buah labu kuning sudah dapat dipanen pada umur 3 — 4 bulan, sementara dari jenis hibrida dapat dipanen pada umur 90 hari.
5.2 Kritik dan Saran
Kritik : sebaiknya dalam berbudidaya labu kuning dilakukan didaerah yang cocok dengan kondisi iklim dan cuaca.
Saran : agar menghasilkan panen yang maksimal kita harus melakukan perawatan dengan baik dari cara penanaman hingga pemanenan.
Daftar Pustaka
A, Sani.2012.Artikel Tanaman Labu Kuning.http://indotanam.blogspot.com.
 Diakses pada 01 2013
Dinas Pertanian perak.2010. Budidaya Labu Kuning. http://budidayatanaman.wordpress.com. Diakses pada 19-03-2012
Kirana, Rinda, Gaswanto, Redy dan M. Hidayat, Iteu.2009. Budidaya Dan Produksi Benih Labu Kuning.http://hortikultura.litbang.deptan.go.id
Noviasari, Santi.2012. Labu Kuning Kaya Gizi.Fakultas Teknologi Pertanian Istitut Teknologi Pertanian Bogor.
Tjitrosoepomo, Gembong.2009.Morfologi Tumbuhan.  Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press
S, Punomo Edi.2010.Jurnal pertanian Mapeta: Kesesuaian Lahan Kabupaten Blitar (vol.12) (halm:72-144).







DAFTAR ISI

1.      Latar Belakang
2.      Tujuan
3.      Manfaat
BAB II
1.      Botani dan Syarat Tumbuh
2.      Kesesuaian Lahan
3.      Kesesuaian Iklim
4.      Rencaba Budidaya

BAB III
1.      Alat, Bahan, Dan Fungsi
2.      Cara Kerja

BAB IV
1.      Pembahasan

BAB V
1.      Kesimpulan

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar